Pink Sketch Heart

Kamis, 13 Februari 2014

MAKALAH ANALISIS KEMISKINAN KELURAHAN TIPES KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA BAB 2

ANALISIS KEMISKINAN KELURAHAN TIPES BAB II



BAB II

ANALISIS KEMISKINAN KELURAHAN TIPES




Masalah permukiman di Indonesia, terutama untuk wilayah perkotaan, disebabkan karena besarnya jumlah penduduk dan perkembangan penduduk secara pesat. Sebagaimana negara–negara yang sedang berkembang. Permasalahan utama yang terjadi di kota diantaranya adalah masalah permukiman, yang pada umumnya disebabkan karena semakin meningkatnya jumlah penduduk. Pertumbuhan yang tinggi, baik yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk alami maupun oleh urbanisasi yang tidak terkendali menyebabkan pertumbuhan penduduk dikota semakin tinggi. Tingginya pertumbuhan penduduk dikota ini disebabkan karena kota merupakan pusat kegiatan manusia dan menawarkan berbagai kesempatan yang lebih baik daripada didaerah pedesaan, sehingga tidak mengherankan jika terjadi banyak penduduk pedesaan yang melakukan migrasi kekota untuk memperbaiki kehidupan dan sebagai akibatnya maka laju pertumbuhan penduduk kota berlangsung sangat cepat, dan hal inilah yang menimbulkan berbagai masalah dalam pengadaan dan penataan ruang untuk permukiman, pendidikan, perdagangan, rekreasi, industri, olahraga, dan ekonomi.

Daya tarik kota yang mendorong terjadinya perpindahan penduduk ke kota ini disebut sebagai faktor penarik. Tentunya saja penarik tersebut bukan hanya karena aktivitas ekonomi saja. Faktor sosial budaya dan pelayanan kehidupan kota juga menjadi daya penarik lain. Bayangan tentang kemajuan dan gemerlapnya kota menjadi daya tarik terjadinya migrasi kekota. Di Indonesia, diperkirakan perpindahan penduduk oleh pekerjaan hanya sekitar 40%, selebihnya karena alasan nonekonomi dan nonlapangan kerja seperti misalnya ikut keluarga, ingin mendapatkan pendidikan lebih tinggi dan mungkin tanpa tujuan yang jelas.

Pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan akan menimbulkan masalah permukiman terutama masalah hunian liar atau daerah permukiman kumuh yang berkembang di berbagai kota dan mengakibatkan menurunya kualitas permukiman. Urbanisasi sendiri adalah proses menjadi urban dan wujud nyata urbanisasi ini berupa permukiman yang mewadahi suatu kehidupan dimana segi sosial, ekonomi, dan budayanya mempunyai sifat kekotaan. Dapat diketahui bahwa urbanisasi berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi negara. Semakin tinggi tingkat perekonomian suatu negara maka semakin tinggi pula jumlah penduduk yang tinggal di kawasan perkotaan. Hal ini dapat dimengerti karena di kawasan perkotaan berkembang lapangan kerja yang menyerap tenaga seperti tidak terbatas dan bahkan dapat tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Lapangan kerja sektor industri dan jasa yang bukan saja terkonsentrasi di kawasan perkotaan tetapi juga menumbuhkan kawasan kota itu sendiri. Di Indonesia urbanisasi sering diidentikkan dengan migrasi kekota. Karena realitanya memang hanya berupa perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan tanpa disertai dengan perubahan sosial budaya maupun aktivitas ekonominya. Berikut analisis kemiskinan yang berada di Kelurahan Tipes:

A. Pendidikan

Banyak terdapat institusi pendidikan di Tipes. Hal ini merupakan aset dimana anak-anak punya akses ke sekolah. Dari 873 anak usia sekolah hanya 33 yang berada di luar sekolah, sama dengan rata-rata Kecamatan 4%. Anak di luar sekolah banyak terdapat di Tipes Selatan. Namun dalam permasalahan pendidikan semoga pemerintah lebih memperhatikanya. Diantara kelurahan yang berada di Kecamatan Serengan, Kelurahan Tipes memiliki aset yang paling tinggi.

B. Rendahnya Kualitas Air Minum

Air minum disini adalah sumber air minum masyarakat yang digunakan dalam permukiman ini, dimana air tersebut merupakan salah satu kebutuhan hidup. Sumber air minumyang digunakan oleh penduduk Kota Surakarta berasal dari berbagai sumber, baik sumber berupa air hujan dan air sungai serta sumber air yang berasal dari sumur dan PDAM. Masyarakat di Kelurahan Tipes lebih ketergantungan pada sumur umum. Akses PDAM yang sangat rendah terutama nampak warga bantaran sungai janes.

C. Rendahnya WC Pribadi Dan Tempat Pembuangan Sampah

Kelurahan Tipes memiliki kepadatan permukiman yang cukup tinggi, kerapatan vegetasi yang jarang, pola permukiman tidak teratur, tata letak permukiman berada pada zona rawan bencana dan dekat dengan pusat polusi, akses jalannya buruk, merupakan daerah rawan banjir, memiliki kualitas sanitasi dan saluran limbah yang buruk. Akses WC pribadi di Tipes sangat rendah di bawah rata-rata Kecamatan yaitu 48%. Namun, WC pribadi cukup tinggi di utara. Di selatan, KK dengan WC pribadi sangat minim. Saluran air hujan adalah yang berfungsi sebagai pengaturan dari genangan air hujan dari setiap rumah mukim dari suatu unit permukiman yang menuju selokan.

D. Rendahnya Kepemilikan Sertifikat Rumah

Masalah permukiman di Indonesia, terutama untuk wilayah perkotaan, disebabkan karena besarnya jumlah penduduk dan perkembangan penduduk secara pesat. Permasalahan utama yang terjadi di kota ini adalah masalah permukiman manusia, yang pada umumnya disebabkan karena semakin meningkatnya jumlah penduduk. Salah satu wilayah yang terkena dampak tersebut adalah Kelurahan Tipes. Perkembangan penduduk kian pesat menjadikan kawasan ini memiliki permukiman yang sangat padat dan memiliki kompleksitas masalah permukiman. Daerah bantaran sungai di Kelurahan Tipes sangat padat dan semi- permanen dengan kepemilikan sertifikat yang rendah. Sangat berbeda dengan Tipes Utara yang tinggi sertifikatnya.

E. Rendahnya Profesi Pekerjaan

Profesi buruh sangat mendominasi Kelurahan Tipes. Banyak terdapat industri rumahan, seperti suttlecock, dan kain perca.Pertumbuhan penduduk alami maupun oleh urbanisasi yang tidak terkendali menyebabkan berkurangnya lapangan kerja di Kelurahan Tipes. Tingginya pertumbuhan penduduk dikota ini disebabkan karena kota merupakan pusat kegiatan manusia dan menawarkan berbagai kesempatan yang lebih baik daripada didaerah pedesaan, sehingga tidak mengherankan jika terjadi banyak penduduk pedesaan yang melakukan migrasi kekota untuk memperbaiki kehidupan dan sebagai akibatnya maka laju pertumbuhan penduduk kota berlangsung sangat cepat, dan hal inilah yang menimbulkan berbagai masalah dalam ekonomi.

F. Rendahnya Kesehatan Penduduk

Banyak masalah kesehatan terkait dengan kualitas sungai dan banjir. Namun kurang gizi karena kemiskinan juga masalah. Masyarakat yang bermukin dekat dengan sungai dapat dipastikan sering mengalami sakit terutama diare, mutaber hingga demam berdarah. Tempat pembuangan sampah merupakan tempat penampungan sampah dilakukan oleh penghuni pada suatu blok permukiman. Dimana tempat pembuangan sampah ini salah satu syarat lingkungan yang sehat. Tersedianya bak sampah sangat bermanfaat. Dengan pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan menimbulkan masalah permukiman terutama masalah permukiman kumuh yang berkembang mengakibatkan menurunya kualitas kesehatan lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar