BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG MASALAH
Mangatur
karyawan yang memiliki kinerja yang kurang sesuai dengan tingkat yang anda
harapkan bukan merupakan hal yang mudah bahkan untuk seorang supervisor yang
paling berpengalaman sekalipun. Tidak seorangpun yang suka melakukan percakapan
yang sulit dengan stafnya, atau kehilangan waktu yang berharga dan menggunakan
sumber daya untuk fokus pada manajemen mikro pada karyawan yang memiliki
kinerja di bawah standar. Kenyataanya adalah bahwa anda akan mengalami
kehilangan lebih banyak waktu dan sumber daya jika tidak menggunakan waktu anda
untuk menyelesaikan dan berusaha meningkatkan kinerja yang kurang baik. Dengan
mengabaikan permasalahan di tempat kerja akan menyebabkan tambahan biaya bagi
anda dalam hal semangat karyawan, pelanggan, klien, dan pendapatan.
Dalam proses
penanganan permasalahan kinerja yang dihadapi, tidak boleh mengabaikan
permasalahan kinerja yang kurang baik. Permasalahan tempat kerja tidak akan
berakhir dan faktanya akan menjadi lebih buruk jika tidak diselesaikan
secepatnya. Pendekatan percakapan dengan karyawan anda mengenai kinerja mereka
yang kurang baik dengan cara negatif, merendahkan, atau defensif. Jadi anda
harus jelas namun tegas dalam menjelaskan perhatian anda. Mencoba menutupi
dengan hal yang menyenangkan yang kemungkinan besar akan menjadi percakapan
yang sulit. Lebih spesifik mengenai kinerja karyawan anda yang menjadi
permasalahan. Termasuk jelas dalam hal bagaimana kinerja mereka telah berpengaruh
terhadap pekerjaan yang lainnya, atau mempengaruhi pelanggan atau klien anda. Hanya
mengatakan “pada” karyawan anda tapi berikan mereka peluang untuk berbagi
dengan anda apa yang menjadi permasalahan mereka dan bagaimana mereka bisa
meningkatkan kinerja mereka. Melakukan percakapan personal atau rahasia dengan
karyawan anda dimana orang lain dapat mendengar.
Seharusnya hal
yang dilakukan adalah mengatasi permasalahan yang terjadi. Berdiskusi dengan
jelas mengenai permasalahan tertentu yang menjadi perhatian anda. Membagi
contoh kinerja yang kurang baik dengan sangat spesifik dan memberikan rincian
mengenai bagaimana karyawan dapat mengubah kinerja yang kurang baik di
sekelilingnya. Melakukan diskusi percakapan dua arah dengan memberikan peluang kepada
karyawan anda untuk berbagi dengan anda bagaimana mereka dapat meningkatkan
prestasi kerja mereka. Menjadikan percakapan yang sepertinya sulit dengan cara
yang positif dengan menyoroti bidang pekerjaan dimana karyawan anda memiliki
kinerja yang baik. Menyimpulkan diskusi secara tertulis jika anda tidak
memiliki formulir atau proses penilaian kinerja secara formal. Pantau anggota
staf yang memiliki kinerja kurang baik untuk memastikan bahwa mereka mengikuti
pedoman yang telah anda tentukan untuk meningkatkan kinerja mereka. Tentukan
seberapa sering anda akan memantaunya berdasarkan pada sifat dan tingkat
keparahan dari permasalahan kinerja, atau minimal dua kali dalam setahun. Bantu
karyawan anda untuk memberikan gambaran bagaimana cara meningkatkan kinerja
mereka dengan memberikan tujuan yang jelas dan terukur dalam pelatihan dan
pendampingan Proaktif dan melakukan proses yang diperlukan untuk melakukan
identifikasi dan pencegahan terhadap permasalahan sebelum hal tersebut terjadi
di lingkungan kerja. Duduk bersama dengan pegawai dengan jadwal yang teratur
ketika mereka mengalami penurunan kinerja atau tidak membiarkan mereka
mengetahui apa yang mereka lakukan sepanjang tahun. Aturlah proses review
resmi, minimal per tahun. Lakukan pemeriksaan mingguan, dwi-mingguan, atau
bulanan untuk pegawai anda untuk mendapatkan informasi apa yang mereka lakukan
dan untuk membahas tantangan yang ada yang mungkin dihadapi oleh pegawai anda,
atau memberikan pelatihan tambahan yang mungkin mereka perlukan.
Melihat Gambaran
kesibukan dalam kinerja pada perusahaan dalam menerapkan perilaku-perilaku guna
meningkatkan kinerja karyawan-karyawannya seperti yang telah diuraikan diatas,
maka penulis mengambil judul pada penulisan ini, dengan judul “Budaya
Organisasi Guna Meningkatkan Kinerja Karyawan PT. BOSOWA & PT. PELNI”.
1.2.
PERUMUSAN MASALAH
Dilihat dari
latar belakang yang ditulis oleh penulis, maka penulis merumuskan masalah
yaitu:
1.
Budaya-budaya apa saja yang dilakukan guna
meningkatkan kinerja karyawan?
2.
Apakah perilaku kritis sudah di terapkan
karyawan dalam perusahaan?
3.
Bagaimana perilaku bersaing secara sehat bagi
karyawan guna meningkatkan kinerja karyawan?
4.
Bagaimana perilaku karyawan dalam mendiskusikan
isu-isu sensitif perusahaan?
1.3.
BATASAN MASALAH
Agar penulisan
ini tidak mengalami pembahasan diluar masalah pokok yang dibahas, maka bahasan
ini perlu dibatasi, batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.
Budaya perilaku kritis
2.
Budaya perilaku bersaing secara sehat
3.
Budaya mendiskusikan isu-isu sensitif
1.4.
TUJUAN PENELITIAN
Dengan
diadakannya penelitian ini, penulis mengharapkan tujuan dari penelitian ini
adalah :
1.
Untuk mengetahui budaya-budaya apa saja
yang dilakukan guna meningkatkan kinerja karyawan.
2.
Untuk menganalisis efektivitas pelaksanaan
hasil dari pengembangan budaya-budaya tersebut bagi karyawan.
1.5.
MANFAAT PENELITIAN
Penulis
mengadakan penelitian ini dengan mengharapkan adanya manfaat yang diberikan
pada berbagai pihak, baik pada manfaat akademis maupun manfaat praktis, antara
lain :
1.
Sebagai bahan sumbangan pikiran mengenai pengembangan
budaya-budaya guna meningkatkan kinerja karyawan.
2.
Sebagai bahan referensi bagi yang berminat untuk
memperdalam mengenai masalah pengembangan kinerja karyawan.
semoga membantu kebutuhan temen-temen semuanya :D