Pink Sketch Heart

Jumat, 28 Desember 2012

Strategi Industrialisasi Indonesia

1. Strategi industrialisasi di Indonesia di anggap belum tepat karena semenjak krisis ekonomi tahun 1998 industrialisasi di Indonesia semakin menurun. Kemunduran ini bukanlah berarti Indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan investasi pada industri dalam negeri, tetapi lebih kepada penyerapan barang hasil produksi industri dalam negeri.
Adapun strategi pembangkit industri di Indonesia, antara lain:
Ø Dilakukan inovasi dalam jaringan institusi pemerintah dan swasta agar penelitian dalam bidang industri lebih efektip saat melakukan produksi
Ø Suatu teknologi modern dan tenaga professional
Ø Pemimpin dan elit politik Indonesia harus tegas dan cermat dalam mengembalikan kepercayaan pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Ø Membuka pasar dalam negeri karena saat ini pasar Indonesia dikuasai oleh produk produk asing.

2. Koperasi , BUMN dan sektor swasta belum mampu menjadi penyangga system ekonomi Indonesia karena koperasi yang diharapkan dapat memberikan korntribusi yang paling besar dibandingkan dengan BUMN dan BUMS namun pada kenyataannya, yang memberikan kontribusi yang paling besar berasal dari BUMS tetapi BUMS yang semakin banyak cenderung memperparah perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari :
a. Banyak BUMN yang sudah diprivatisasi(pengalihan asset yang sebelumnya dikuasai oleh negara menjadi milik swasta)
b. Pihak swasta lebih banyak mendominasi pasar
c. Lebih banyak produk-produk MNC yang beredar di pasaran
d. Indonesia telah menandatangani perjanjian WTO (perdagangan pasar bebas)
e. Banyaknya modal asing yang masuk ke Indonesia

3. Belum tepat karena selama ini privatisasi selalu mengundang perlawanan baik dari dalam BUMN sendiri maupun perlawanan rakyat luas. Contohnya kebijakan IMF(International Monetary Fund) dan WB(world bank) dalam memberikan utang kepada pemerintahan Indonesia terutama setelah adanya surat kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan IMF, mensyaratkan adanya privatisasi atas BUMN yang dinilai memiliki nilai ekonomis.Menurut kedua lembaga ini, privatisasi merupakan jalan keluar untuk mengatasi masalah BUMN dalam meningkatkan performanya. Namun, adanya privatisasi justru merugikan negara dalam jumlah triliunan rupiah. Selain kerugian itu, negara juga terancam kehilangan sumber-sumber penerimaan yang selama ini ikut menopang anggaran negara (APBN).

4. Belum karena sampai sekarang masih terlihat Segolongan masyarakat memiliki kesempatan peluang ekonomi berbeda. Kesenjangan tersebut dirasakan makin melebar karena laju perkembangan jaman dan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Kesenjangan antar golongan ekonomi ini apabila berlanjut dapat menghambat terwujudnya penyelenggaraan kehidupan ekonomi yang ditujukan bagi kesejahteraaan rakyat,namun jika sistem ekonomi indonesia dapat dijalankan dengan adil dan merata akan menjamin stabilitas ekonomi, tersedianya kesempatan kerja, barang dan jasa yang berkualitas dan distribusi yang menjangkau dan merata bagi masyarakat sehingga dinamisme ekonomi akan berpengaruh terhadap negara yang dapat mensejahterakan rakyatnya..

0 komentar:

Posting Komentar